Senin, 27 April 2015

MAKALAH MEDIA SOSIAL

BAB 1

PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG

Sosial Media kata yang tidak asing kita dengar saat ini, tahukah anda artinya ? Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, tentu saja Sosial Media itu adalah Media Sosial – sebuah tempat untuk melakukan aktifitas bersosialisasi – berbaur dan bergabung dengan orang lain. Kata Sosial Media menjadi populer ketika Facebook dan Twitter mulai dikenal oleh kalangan penggunaInternet, hal ini yang kemudian membuat Sosial Media dan Internet menjadi tidak terpisahkan. Tidak heran, jika mendengar kata Sosial Media maka pikiran orang orang tentu akan langsung tertuju pada Internet – Facebook, Twitter, Blogging, youtube dan semua fasilitas fasilitas lainnya yang menjembatani hubungan dan interaksi antar manusia. 
Di Indonesia sendiri, kegiatan ber-Sosial Media sebenarnya telah ada sejak lama – dengan bermunculannya berbagai macam forum diskusi berbasis web seperti KasKus misalnya, hanya saja demam Sosial Media mulai terasa ketika sebuah situs pertemanan bernama Friendster mulai naik daun – saat itu banyak orang mulai merasa sangat penting untuk menampilkan sosok dirinya untuk dikenal orang lainSosial media memiliki dampak besar pada kehidupan kita saat ini. Seseorang yang asalnya “kecil” bisa seketika menjadi besar dengan Media sosial, begitupun sebaliknya orang “besar” dalam sedetik bisa menjadi “kecil” dengan Media sosial. Apabila kita dapat memnfaatkan media sosial, banyak sekali manfaat yang kita dapat, sebagai media pemasaran, dagang, mencari koneksi, memperluas pertemanan, dll. Tapi apabila kita yang dimanfaatkan oleh Media sosial baik secara langsung ataupun tidak langsung, tidak sedikit pula kerugian yang akan di dapat seperti kecanduan, sulit bergaul di dunia nyata, dan lain – lain).Orang yang pintar dapat memanfaatkan media sosial ini untuk mempermudah hidupnya, memudahkan dia belajar, mencari kerja, mengirim tugas, mencari informasi, berbelanja, dan lain - lain. Media sosial menambahkan kamus baru dalam pembendaharaan kita yakni selain mengenal dunia nyata kita juga sekarang mengenal “dunia maya”. Dunia bebas tanpa batasan yang berisi orang-orang dari dunia nyata. Setiap orang bisa jadi apapun dan siapapun di dunia maya. Seseorang bisa menjadi sangat berbeda kehidupannya antara didunia nyata dengan dunia maya, hal ini terlihat terutama dalam jejaring sosial.


A.    RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah pengertian sosial media ?
2.      Apa fungsi dan peran dari media sosial itu sendiri ?
3.      Sebutkan berbagai dampak positif dan negatif dari trennya sosial media ?
4.      Pemanfaatan sosial media ?
5.      Bagaimana implementasi sosial media ?
B.     TUJUAN :
1.      Untuk dapat memahami cara kerja dari sosial media dengan baik dan benar
2.      Mengetahui dampak positif dan negatif yang berikan dari sosial media
3.      Dapat memanfaatkan fungsi dan peran sosial media dengan benar
4.      Dapat mengimplementasi sosial media dengan memanfaatkan aplikasi yang telah disediakan sebagai lapangan kerja atau hobi yang positif tentunya.







BAB II
PEMBAHASAN

  • Pengertian sosial media
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif.
Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content”.
              Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.
              Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses facebook atau twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita.
              Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan social media dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Kita sebagai pengguna social media dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya.

      Peran dan Fungsi sosial media
Media sosial memiliki kelebihan dibandingkan dengan media konvensional, antara lain :
  • Kesederhanaan
Dalam sebuah produksi media konvensional dibutuhkan keterampilan tingkat tinggi dan keterampilan marketing yang unggul. Sedangkan media sosial sangat mudah digunakan, bahkan untuk orang tanpa dasar TI pun dapat mengaksesnya, yang dibutuhkan hanyalah komputer dan koneksi internet.
  • Membangun Hubungan
Sosial media menawarkan kesempatan tak tertandingi untuk berinteraksi dengan  pelanggan dan membangun hubungan. Perusahaan mendapatkan sebuah feedback langsung, ide, pengujian dan mengelola layanan pelanggan dengan cepat. Tidak dengan media tradisional yang tidak dapat melakukan hal tersebut, media tradisional hanya melakukan komunikasi satu arah.
  • Jangkauan Global
Media tradisional dapat menjangkau secara global tetapi tentu saja dengan biaya sangat mahal dan memakan waktu. Melalui media sosial, bisnis dapat mengkomunikasikan informasi dalam sekejap, terlepas dari lokasi geografis. Media sosial juga memungkinkan untuk menyesuaikan konten anda untuk setiap segmen pasar dan memberikan kesempatan bisnis untuk mengirimkan pesan ke lebih banyak pengguna.


  • Terukur
Dengan sistemtracking yang mudah, pengiriman pesan dapat terukur, sehingga perusahaan langsung dapat mengetahui efektifitas promosi. Tidak demikian dengan media konvensional yang membutuhkan waktu yang lama.

Fungsi sosial media
              Ketika kita mendefinisikan media sosial sebagai sistem komunikasi maka kita harus mendefinisikan fungsi-fungsi terkait dengan sistem komunikasi, yaitu :
  • Administrasi
Pengorganisasian proofil karyawan perusahaan dalam jaringan sosial yang relevan dan relatif dimana posisi pasar anda sekarang. Pembentukan pelatihan kebijakan media sosial, dan pendidikan untuk semua karyawan pada penggunaan media sosial. Pembentukan sebuah blog organisasi dan integrasi  konten dalam masyarakat yang relevan. Riset pasatr untuk menemukan dimana pasar anda. 
-Mendengarkan dan Belajar            
Pembuatan sistem pemantauan untuk mendengar apa yang pasar anda inginkan, apa yang relevan dengan mereka.  

Berpikir dan Perencanaan
Dengan melihat tahap 1 dan 2, bagaiman anda akan tetap didepan pasar dan begaiman anda berkomunikasi ke pasar. Bagaiman teknologi sosial meningkatkan efisiensi operasional hubungan pasar.      
Pengukuran 
 Menetapkan langkah-langkah efektif sangat penting untuk  mengukur apakah metode yang digunakan, isi dibuat dan alat yang anda gunakan efektif dalam meningkatkan posisi dan hubungan pasar anda.



      Dampak positif dan negatif sosial media
  • Jejaring sosial media juga ada dampak positif dan dampak negatif yang sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Pertama kita akan mengawalinya dengandampak negatif dari sosial media terlebih dahulu.
a.      Dampak Negatif
1. Kecanduan situs jejaring sosial seperti Facebook atau MySpace juga bisa membahayakan kesehatan karena memicu orang untuk mengisolasikan diri. Meningkatnya pengisolasian diri dapat mengubah cara kerja gen, membingungkan respons kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi, dan merusak performa mental.
2. Seseorang yang menghabiskan waktunya di depan komputer akan jarang berolahraga sehingga kecanduan aktivitas ini dapat menimbulkan kondisi fisik yang lemah, bahkan obesitas.
3. Kerusakan fisik juga sangat mungkin terjadi. Bila menggunakan mouse atau memencet keypad ponsel selama berjam-jam setiap hari, seseorang dapat mengalami cedera tekanan yang berulang-ulang. Penyakit punggung juga merupakan hal yang umum terjadi, pada orang-orang yang menghabiskan banyak waktu duduk di depan meja komputer.
4. Media elektronik, seperti komputer, laptop, atau handphone (ponsel) juga menghancurkan secara perlahan-lahan kemampuan anak-anak dan kalangan dewasa muda untuk mempelajari kemampuan sosial dan membaca bahasa tubuh. Maksudnya adalah seseorang akan mengalami pengurangan interaksi dengan sesama mereka dalam jumlah menit per hari-nya menyebabkan jumlah orang yang tidak dapat diajak berdiskusi mengenai masalah penting, menjadi semakin meningkat setiap harinya.
5. Kejahatan dunia maya (cyber crime). Seiring berkembangnya teknologi, berkembang pula kejahatan. Didunia internet, kejahatan dikenal dengan nama cyber crime. Kejahatan dunia maya sangatlah beragam. Diantaranya, carding, hacking, cracking, phising, dan spamming.
6.   Membuat waktu terbuang dengan sia-sia
Sudah beberapa  waktu saya mengamati perilaku pengguna jejaring sosial dengan berinteraksi secara intensif dengan beberapa users. Satu pertanyaan yang sering hinggap di benak saya adalah bagaimana user tersebut bisa online terus padahal secara teori mereka seharusnya sedang bekerja, istirahat tidur malam hari, ataupun sedang beribadah. Tidak jarang interaksi saya lakukan dengan mereka yang sudah bekeluarga sehingga tidak jarang saya berpikir bagaimana mereka mengatur interaksi dengan keluarga mereka kalau setiap saat waktunya dihabiskan dengan melototi layar komputer dan keyboard smartphonenya. Saya mengakui jika sebagian orang memang memanfaatkan jejaring sosial sebagai media berbisnis dan mencari referensi. Tapi ada juga yang menggunakan jejaring sosial untuk sekedar chatting dengan teman di facebook atau tweeter yang bila terlalu asyik akan menjadi lupa diri dan tidak tau waktu.
 Dampak Positif
1. Sebagai media penyebaran informasi
Informasi yang up to date sangat mudah menyebar melalui situs jejaring sosial. Hanya dalam tempo beberapa menit setelah kejadian, kita telah bisa menikmati informasi tersebut. Ini sangatlah bermanfaat bagi kita sebagai manusia yang hidup di era digital seperti sekarang ini. Cakrawala dunia serasa berada dalam sentuhan jari kita.
2. Sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan dan sosial
Mengasah keterampilan teknis dan sosial merupakan kebutuhan yang wajib dipenuhi agar bisa bertahan hidup dan berada dalam neraca persaingan diera modern seperti sekarang ini. Hal ini sangatlah penting, tidak ada batasan usia, semua orang butuh untuk berkembang.
3. Memperluas jaringan pertemanan
Dengan menggunakan jejaring sosial, kita bisa berkomunikasi dengan siapa saja, bahkan dengan orang yang belum kita kenal sekalipun dari berbagai penjuru dunia. Kelebihan ini bisa kita manfaatkan untuk menambah wawasan, bertukar pikiran, saling mengenal budaya dan ciri khas daerah masing-masing, dll. Hal ini dapat pula mengasah kemampuan berbahasa seseorang. Misalnya, belajar bahasa inggris dengan memanfaatkan fasilitas call atau video call yang disediakan di situs jejaring sosial.
Semenjak situs jejaring sosial seperti yang disebutkan diatas sangat menyedot perhatian publik. Sebagian besar menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengunjungi situs tersebut. Oleh karena itu diperlukan cara untuk mengatasi kecanduan jaringan sosial ini seperti dengan membatasi waktu penggunaan internet, terutama situs jaringan sosial. Kita juga perlu belajar menggunakan jaringan internet secara bijak sehingga kita tidak menjadi orang yang mencandu akan jejaring sosial. Sebaiknya para pengguna situs jejaring sosial ini tidak harus berhenti total untuk tidak menikmati situs tersebut, namun lebih bijak kalau secara perlahan untuk menguranginya yaitu dengan mengurangi jam bermain Facebook, Twitter, dan lain – lain.


      Pemanfaatan sosial media
Pemanfaatan sosial media untuk usaha kecil dan menengah


Manfaat sosial media untuk usaha kecil dan menengah  - penggunaan sosial media dalam membangun branding bermanfaat dalam beberapa cara. Perusahaan akan mendapat kesempatan konsultasi gratis melalui jaringan sosial. Di mana orang menawarkan ide – ide pada peningkatan produk atau jasa. Hal ini juga memungkinkan bagi perusahaan untuk bergabung ke dalam berbagai kelompok kepentingan yang ada di sekitar brand perusahaan. Jaringan sosial juga memungkinkan perusahaan untuk terlibat dalam keterlibatan yang lebih berarti dengan masyarakat kerena ada lebih banyak pengunjung ke website perusahaan.
Sosial media menyediakan banyak kesempatan untuk membangun jaringan klien bagi usaha kecil dan menengan. Tidak seperti promosi mulut ke mulut, sosial media menyajikan kata – kata dari mulut yang banyak dan ribuan bahkan jutaan, yang terjadi secara bersamaan antara pelanggan. Ini juga dikenal sebagai efek media sosial. Pelanggan perusahaan akan memberitahu calon pelanggan lain tentang produk perusahaan walaupun mereka belum siap untuk membeli dari perusahaan. Hal ini juga memungkinkan perusahaan untuk menguji market baru tanpa harus bersenggolan dengan kompetitor, menguji respon pasar luar negeri untuk produk baru, dll.
Sosial media menyajikan banyak kesempatan bagi perusahaan dalam penjualan dan pemasaran melalui selebriti dan tokoh terkemuka lainnya untuk dapat menjadi  brand ambassador perusahaan tanpa meminta bayaran apapun. Usaha kecil dan menengah juga dapat membuat vedeo perusahaan resmi dalam waktu singkat dan didistribusikan di situs pencarian populer seperti youtube. Hal ini dapat meningkatkan penjualan perusahaan, dan pelanggan lebih merekomendasikan brand di jaringan sosial.
Jaringan sosial berguna untuk menciptakan publisitas dalam membantu wartawan dalam mencari perusahaan ketika mereka menemukan cerita menarik tentang perusahaan di dunia online . para fans dari suatu perusahaan juga akan menawarkan layanan manajemen krisis gratis sebelum perusahaan membuat pernyataan resmi dengan menayangkan komentar positif di situs sosial tentang perusahaan pada saat terjadi krisis media.
Jaringan sosial juga bermanfaat bagi usaha kecil dan menengah dalam pengelolaan hubungan pelanggan. Perusahaan bisa mendapatkan feedback tepat waktu pada sentimen konsumen yang berkaitan dengan inisiatif kebijakan terbaru, sehingga dapat membuat penyesuaian yang diperlukan.


Pemanfaatan sosial media di bidang kesehatan
Manusia adalah makhluk sosial, dan sesuai kodratnya manusia memiliki dorongan serta kebutuhan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Metode komunikasi terus berkembang dari masa ke masa. Pada masa ini, dengan lahirnya internet, penyebaran dan penangkapan informasi dapat dilakukan dengan cepat tanpa adanya batasan ruang dan waktu. Periode saat ini adalah periode kejayaan media sosial.
Perkembangan media sosial ini terlihat nyata terutama dalam bidang kesehatan. Sekitar 61% manusia menggunakan media sosial untuk memperoleh informasi kesehatan, karena ini adalah cara yang mudah, cepat, dan murah.
Beberapa tahun yang lalu, sebelum teknologi internet berkembang, seseorang yang menginginkan informasi mengenai kesehatan cukup bertanya pada orang yang lebih berpengalaman lewat tatap muka secara langsung. Sekarang dengan munculnya jejaring media sosial, masyarakat dapat memanfaatkannya sebagai tempat bertanya dan berbagi pengalaman kesehatan. Lewat media sosial, masyarakat dapat melakukan komunikasi interaktif, dan siapa yang mempunyai persoalan, dapat ditanggapi oleh teman ataupun narasumber.
Namun kita harus ingat bahwa selalu ada dua sisi untuk setiap situasi, begitu juga bagi media sosial ini. Munculnya komunitas kesehatan, forum dan kelompok dukungan telah memungkinkan pasien dari seluruh dunia untuk berhubungan satu sama lain, dan ini sangat bermanfaat bagi mereka yang menderita kondisi kesehatan yang langka. Melalui media sosial pula masyarakat, baik dokter maupun pasien, dapat meningkatkan kesadaran mengenai kondisi kesehatan yang berbeda atau bahkan produk kesehatan yang dapat memberikan manfaat bagi orang lain. Penyebaran informasi yang cepat melalui media sosial memungkinkan masyarakat untuk mendidik dirinya sendiri lebih cepat.
Yang harus digarisbawahi adalah seberapa jauh pun media sosial berjalan, tidak ada yang dapat menggantikan diagnosis langsung dokter. Memang dalam situasi kesehatan yang kurang gawat maupun darurat, seseorang dapat bergantung pada informasi yang tersedia secara online. Tetapi ketika seorang pasien masuk ke kelompok dukungan online, seberapa besar informasi yang tersedia dapat diandalkan? Apakah sesuai dengan kondisi yang dialaminya? Untuk memastikannya lagi-lagi tetap diperlukan anamnesis langsung dan pemeriksaan fisik oleh dokter.
Sebagai kesimpulan, dapat dikatakan bahwa media sosial memang tidak dapat digunakan sebagai pengganti metode “tradisional” dari pengobatan atau perawatan kesehatan, tetapi dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran dan menciptakan komunitas global yang  berpengetahuan luas dan mampu menyerap informasi yang terus berkembang. Peningkatan pengetahuan dan tanggung jawab masyarakat sebagai konsumen kesehatan serta penyedia layanan kesehatan, dan kemampuan dokter untuk menyebarkan peningkatan kesadaran masyarakat dengan biaya terjangkau pasti memiliki dampak yang mendalam dan positif untuk jangka panjang, terutama jika metode komunikasi online di sektor kesehatan dilakukan secara menyeluruh.
Berangkat dari ide manfaat yang akan didapatkan dari media sosial, hadir pertama kali di Asia Tenggara, sebuah media sosial kesehatan, BlablaDoctor (www.blabladoctor.com). Media sosial kesehatan ini menyediakan sarana bagi seluruh masyarakat di seluruh dunia untuk berbicara tentang kesehatan. Di Blabladoctor, masyarakat dapat membentuk relasi dengan orang-orang dengan minat kesehatan yang sama, ataupun memiliki pengalaman kesehatan yang sama. Di media sosial kesehatan ini pula masyarakat dapat meninjau pelayanan rumah sakit, berteman dengan orang-orang yang menggunakan rumah sakit yang sama, dan dengan orang-orang yang menggunakan pelayanan medis yang sama. BlaBlaDoctor juga memungkinkan masyarakat untuk membuat topik diskusi medis seperti yang mereka inginkan. Ekspresi bebas dan terbuka adalah ciri khas BlablaDoctor.


Pemanfaatan sosial media dalam pendidikan
Saat ini, siapa yang tidak mengenal istilah sosial media? Minimal Facebook danTwitter. Berdasarkan informasi dari situs SalingSilang, Indonesia menempati urutan ke empat dan ke lima sebagai negara pengguna Facebook dan Twitter di dunia.
Sebagian besar pengguna memang masih memanfaatkan sosial media untuk sekedar bergaul. Bahkan penggunaan sosial media juga marak dilakukan oleh mereka yang melakukan bisnis.
Akan tetapi, beberapa kalangan dari dunia pendidikan mulai giat melakukan kegiatan belajar mengajar, dengan sosial media sebagai salah satu medianya. Hal demikian merupakan terobosan yang penting dan menarik. Serta dapat membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan.
Ada banyak sosial media yang dapat digunakan, seperti Facebook, Twitter, blog, plurk, linkedIn, youtube dan lain-lain. Akan tetapi mengingat Indonesia adalah salah satu negara pengguna twitter dan facebook terbesar di dunia, maka rasanya tidak terlalu salah jika kita berpikir sosial media yang banyak digunakan adalah facebook dan twitter, selain blog.
Berikut adalah beberapa contoh bagaimana sekolah atau kelas dapat memanfaatkan sosial media:
1. Menyebarkan informasi yang berkaitan dengan sekolah atau kelas melalui twitter atau facebook.
2. Guru-guru dapat membagikan bahan-bahan pelajaran dan tugas-tugas melalui blog. Murid-murid juga dapat menuliskan tugas-tugas mereka di blog.
3. Meningkatkan kebanggaan pada sekolah atau kelas dengan membuat facebookpage, sehingga dapat berbagi berbagai hal seperti foto-foto kegiatan, informasi tentang sekolah atau kelas, bahkan dapat juga menjual merchandise sekolah atau kelas secara online.
4. Sekolah juga dapat memanfaatkan blog maupun facebook untuk mempromosikan diri.
5. Sekolah dapat berhubungan dengan orangtua siswa melalui sosial media, sehingga orangtua selalu mendapatkan informasi terkini.
6. Alumni sekolah dapat selalu terhubung dan kemudian berkembang, dan lain sebagainya.
Berikut adalah kelebihan dan tantangan dalam penggunaan sosial media:
Kelebihan:
1. Penggunaan sosial media dapat membentuk suatu komunitas yang aman, karena sangat dimungkinkan adanya pengawasan guru-guru, dengan memonitor dan memoderatori isi sosial media. Sehingga hal-hal yang berbahaya terkait dengan sosial media dapat dihindari.
2. Siswa dapat memberikan kritik dan komentar pada masing-masing tugas kelas atau sekolah. Kerja kelompok dapat lebih mudah, dan mereka dapat bertanya pada guru serta memulai diskusi, sehingga semangat bekerjasama dapat ditingkatkan.
3. Dapat digunakan sebagai sarana untuk lebih memperkenalkan sekolah atau kelas pada murid dan calon murid.
Tantangan:
1. Akun sosial media milik sekolah atau kelas, harus dikelola oleh seseorang yang mengerti sosial media, dan sangat mengenal sekolah. Karena jika tidak, postingan di sosial media tersebut akan terasa janggal.
2. Kurangnya engagement dengan murid-murid dapat membuat mereka merasa tidak dipedulikan sekolah.
3. Tidak cukup hanya dengan menampilkan profil di facebook, akan tetapi dibutuhkanup date dan interaksi harian dengan murid. Dapat saja seorang murid akan menilai suatu sekolah berdasarkan pengalaman dengan akun sosial media sekolah tersebut.

      Implementasi sosial media

Implementasi media sosial untuk pendidikan 
Media blog dapat dikategorikan sebagai e-learning.  Sebuah blog dapat dijadikan media belajar interaktif, misalnya sebuah komunitas guru di sebuah sekolah  membuat blog yang isi atau konten sebuah blog menyangkut mata pelajaran yang diajarkan masing-masing guru.
Selain itu, aplikasi-aplikasi yang terdapat dalam sebuah blog seperti video, gambar, ataupun konten-konten lainnya juga dapat dimanfaatkan untuk membuat metode pangajaran lebih atraktif. Misalnya dengan memasukkan video ataupun gambar yang berhubungan dengan pelajaran yang diajarkan.
Dalam hitungan saat ini, jumlah mata pelajaran di sekolah tidak lebih dari 20 macam. Jadi jika setiap daerah ada guru yang aktif ngeblog untuk satu fokus pelajaran tertentu maka pendidikan Indonesia akan dengan cepat maju. Sebab isi blog bisa apa saja, bahkan akan sangat menggigit. Dan tidak akan keluar jalur, karena pengunjung blog bisa saja memberi kritiknya.
Hadirnya blogger yang juga berprofesi sebagai guru jelas akan memberikan nilai tambah terhadap kemajuan dunia pendidikan. Seperti yang dipaparkan oleh Sawali (seorang guru dan juga blogger), dunia pendidikan akan makin berkembang secara dinamis karena banyak pemikiran dan ide kreatif dari para guru yang terabadikan melalui internet. Hal ini tentu saja akan semakin memudahkan para pemerhati dan pengamat dunia pendidikan untuk menemukan semangat kaum pendidik di negeri ini dalam menekuni dunianya. Tulisan-tulisan yang berkaitan dengan masalah-masalah pendidikan, dengan demikian, akan semakin mudah ditemukan di search engine.
Selain itu, blogger yang berprofesi sebagai guru akan terpacu semangatnya untuk bertindak secara kreatif dan inovatif dalam mengemas proses pembelajaran yang menarik dan memikat. Semangat pembelajaran berbasis pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan akan semakin membumi dan membudaya di ruang-ruang kelas sehingga dunia pendidikan tak lagi menjadi “penjara” yang memasung kebebasan berpikir siswa didik.
Persaudaraan dan silaturahmi dengan sesama bloger, baik dari kalangan guru maupun non-guru juga akan terjalin, sehingga akan terbangun suasana keakraban di antara sesama anak bangsa yang sanggup membunuh benih-benih primordialisme sempit berbasiskan kesukuan alias kedaerahan, kelompok, suku, atau agama.
Blog bisa memperpendek jarak ruang dan waktu sehingga intensitas komunikasi bisa terjalin lebih akrab dan familiar. Bukankah ini sebuah kontribusi nyata dari para bloger dalam menciptakan nilai-nilai kerukunan di antara sesama warga bangsa? Jika atmosfer semacam itu bisa terus berlangsung, jelas akan mampu memperkuat fungsi dan peran dunia pendidikan sebagai agen kebudayaan yang akan mempertautkan dan menyatukan perbedaan etnik menjadi sebuah kebersamaan yang mengagumkan.
Kebiasaan dan budaya mengekspresikan pemikiran-pemikiran kreatif ke dalam sebuah tulisan, setidaknya akan sangat memengaruhi pola dan gaya berpikir seorang guru. Ini artinya, blog bisa menjadi wahana yang tepat dan strategis untuk mengembangkan nilai-nilai kependidikan, kepribadian, profesional, dan sosial seorang guru dalam menjalankan aktivitasnya, baik di dalam mauoun di luar dunia pendidikan.
Blog juga bisa menjadi media interaktif untuk mewujudkan pembelajaran elektronik yang dialogis dan demokratis sehingga kompetensi siswa bisa berkembang dengan baik. Dalam memberikan tugas, baik terstruktur maupun tidak terstruktur, misalnya, seorang guru bisa memostingnya di sebuah blog, kemudian siswa diberikan kebebasan dan kemerdekaan kreatif untuk menjawab, menyampaikan pendapat, sanggahan, atau usulan melalui kolom komentar.
Hal ini akan sangat berbeda susasananya jika siswa bertatap muka secara langsung dengan sang guru yang seringkali dihadapkan pada kendala-kendala psikis, seperti rasa sungkan, takut, atau malu. Dari sisi ini, blog bisa menumbuhkan keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat yang selama ini menjadi hambatan klasik dalam proses pembelajaran.
Tentu saja, masih ada nilai tambah yang lain ketika guru mampu memanfaatkan blog sebagai media pembelajaran. Selain itu, penggunaan internet oleh siswa menjadi lebih berguna dan metode elearning telah dapat dijalankan. Meskipun demikian, harus diakui, bukan persoalan yang mudah untuk menjadikan blog sebagai magnet yang mampu memikat para guru dan siswa. Selain kendala jaringan infrastruktur internet yang belum merata di berbagai daerah, juga masih muncul adanya kesenjangan kompetensi guru.
Dalam kondisi demikian, dibutuhkan komitmen dan kebijakan para pengambil keputusan untuk tak henti-hentinya mengakrabkan guru dan juga siswa pada dunia blog secara simultan dan berkelanjutan dengan memfasilitasi mereka untuk mendapatkan kemudahan-kemudahan dalam melakukan aktivitas ngeblog.


 Implementasi sosial media dalam kesehatan
Cegah HIV/AIDS Lewat Sosial Media


Perkembangan teknologi informasi juga memiliki dampak positif jika dimanfaatkan secara benar. Salah satunya untuk mendukung program  pemerintah mengampanyekan bahaya HIV/AIDS di kalangan generasi muda yang sangat rawan dengan perilaku seks bebas. Pakar Komunikasi Universitas Indonesia (UI), Krisna Murti mengungkapkan, pencegahan penularan kasus HIV/AIDS harus dilakukan secara maksimal, khususnya terhadap orang berusia muda. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk melakukan pencegahan tersebut adalah perlu adanya pemanfaatan sosial media yang ada saat ini. "Selain sosial yang ada saat ini seperti Facebook atauTwitter, sosialisasi dan pencegahan juga bisa dilakukan melalui media elektonik seperti telepon seluler dengan menayangkan video bahaya HIV/AIDS," katanya, saat workshop penyusunan rencana strategis lima tahun (Renstra) KPAP DKI, Kamis (28/9).
Selain itu, lanjutnya, diperlukan adanya keterlibatan tokoh-tokoh dan kaum muda, serta adanya peningkatan kompetensi penyuluh dan relawan.
Akademisi UI, Ade Sasongko menambahkan, secara keseluruhan upaya yang dilakukan Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) DKI dalam mencegah penularan HIV/AIDS sudah cukup baik. Namun, ia meminta agar program yang direncanakan harus dapat memahami karateristik masyarakat DKI, sehingga program bisa dikemas dan dicerna dengan baik. "Dari program yang sudah ada dan yang direncanakan, harus ada keterlibatan di luar instansi pemerintah, dalam hal ini adalah LSM yang peduli dengan HIV/AIDS," katanya.
Perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta, Masdar Mashudi mengungkapkan, dalam kasus penularan HIV/AIDS ada aspek moralitas. Untuk itu, agama harus terlibat dan membangun perspektif keagamaan yang lebih manusiawi. Dalam menekan pertumbuhan kasus HIV/AIDS, ia menilai diperlukan adanya imbauan secara langsung melalui media yang efektif di lokasi yang menjadi tempat berkembangnya kasus tersebut, seperti lokasisasi. "Bisa juga dilakukan dengan cara pemasangan stiker di tempat lokalisasi. Isinya tentang bahaya seks di luar nikah, serta bahayanya HIV/AIDS," ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris KPAP DKI Jakarta, Rohana Manggala mengatakan, penanggulangan HIV/AIDS merupakan salah satu program prioritas Pemprov DKI Jakarta. Salah satu tugas pokoknya adalah, memonitor dan mengevaluasi hasil program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Provinsi DKI Jakarta yang dilaksanakan oleh pemerintah dan non pemerintah. Menurutnya, sudah banyak kegiatan yang dilakukan pihaknya maupun oleh LSM peduli AIDS dukungan mitra internasional, di bawah koordinasi dan fasilitasi KPA Provinsi DKI Jakarta, melalui program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di DKI Jakarta.
"Pelaksanaan program penanggulangan HIV/AIDS di Jakarta difokuskan pada upaya pencegahan pada kelompok resiko tinggi dan upaya perawatan, dukungan dan pengobatan pada Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Target program adalah penjangkauan secara efektif kelompok resiko tinggi transmisi seksual dan jarum suntik sebanyak 80 persen pada tahun 2010 dengan target perubahan perilaku sebanyak 60 persen pada masing-masing kelompok," jelasnya.
Dijelaskannya, tujuan Renstrada 2008-2012 adalah dapat dicegahnya 16 ribu infeksi baru di DKI Jakarta pada tahun 2012. Untuk mencapai tujuan tersebut, minimal 80 persen populasi kunci harus mendapatkan intervensi program pencegahan, 60 persen populasi berperilaku aman terhadap penularan HIV dan 70 persen pembiayaan lokal untuk kesinambungan program HIV/AIDS. Menurutnya, fokus program ini terbukti efektif untuk tingkat epidemi yang masih terkonsentrasi pada kelompok resiko tinggi. Dalam skenario program ini, akan dapat dicegah infeksi baru sebesar 16.000 pada tahun 2010 dan 32.000 pada tahun 2012.
Dari pembahasan tentang implementasi cegah HIV di atas. Kita dapat menyadari betapa pentingnya sosial media dalam kehidupan bermasyarakat. Penting sekali bagi kita untuk menyadari peran sosial media yang lebih efisien untuk organisasi atau kelompok yang dapat membantu sesama. Dengan adanya ini masyarakat sosial media dapat berperan langsung untuk mencegah HIV/AIDS dengan menjadi jempolers di facebook atau twitter .

Implementasi sosial media dalam usaha kecil dan menengah

Semenjak adanya Media Online, tak jarang untuk media offline mulai sedikit ditinggalkan. Dan kebanyakan para usahawan sekarang beralih menggunakan sosial media seperti halnya Blog, facebook, twitter, koprol, google+, FJB, dan juga beberapaOnline Store lainnya. Hal tersebut memang lebih efisien dan lebih praktis, disamping lebih murah atau bahkan tidak ada biaya sama sekali dalam mempromosikan barang atau jasa, juga tidak perlu meluangkan tenaga yang cukup besar untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Cukup dengan Online dan mengakses semua sosial media online yang ada, maka dipastikan adanya kelebihan dan efisiensi di dalam penyebaran iklan tersebut.
Pada umumnya, dijaman sekarang ini telah banyak usahawan yang berselancar didunia maya dengan berinternetan ria untuk memasarkan produk, barang, atau jasa mereka di melalui sosial media. Banyak manfaat dari Internet, dan dengan internetlah bisa mendongkrak roda perekonomian dari para usahawan-usahawan.
Selain mendapat kemudahan di dalam memperkenalkan dan memasarkan barang, produk, atau jasa mereka, dengan sosial media yang ada pada saat ini. Juga bisa lebih banyak lagi mencari dan merangkul para customer di seluruh Indonesia, karena dengan internet tidak hanya terbatas di wilayah tertentu saja. Akan tetapi bisa mencakup kalangan luas yang bahkan tidak bisa dijamah hanya dengan Media Offline.
Saat ini sosial media online menjadi target utama didalam cara pemasaran barang atau jasa. Hal ini dikarenakan banyaknya pengguna internet di Indonesia yang dari tahun ke tahun semakin bertambah, oleh sebab itu para wirausahawan/wirausahawati pastinya akan mempertimbangkan peluang yang besar tersebut dan dari peluang itulah ada beberapa keuntungan yang pastinya akan didapatkan dengan mudah.

Contoh Pemanfaatan Sosial Media Online
Berikut adalah contoh-contoh pemanfaatan sosial media yang sering kita jumpai keberadaannya. Diantaranya adalah sebagai berikut ini:

Melalui BLOG
Blog, dengan menggunakan blog sudah bisa berwirausaha di sosial media online, karena dengan blog kita bisa dengan leluasa untuk memasangkan produk atau jasa yang kita tawarkan kepada para calon pelanggan / customer.
Melalui bloglah kita bisa memasang mulai dari spesifikasi barang atau jasa, contoh barang, serta harga dari barang tersebut. Mengapa disini mencontohkan blog, karena dengan menggunakan blog kita tidak perlu membayar (selain hosting dan beli domain). Blog merupakan media iklan yang sangat ramah dan dibilang gratis selama tidak beli hosting dan ganti domain.
Dibawah ini adalah contoh dari penggunaan blog untuk menginformasikan serta memberitahukan kepada khalayak umum mengenai barang atau jasa yang ditawarkan kepada khalayak umum:
Seperti itulah contoh pemanfaat blog (BLOGdetik) sebagai sarana pemasaran melalui internet.

Melalui Twitter
Twitter juga bermanfaat didalam penyebaran informasi atau iklan mengenai produk atau jasa yang akan ditawarkan kepada khalayak umum. Twitter juga bisa memasarkan atau menyebarkan produk yang telah di publish di Blog agar supaya iklan di blog lebih maksimal.
Di Twitter karena hanya terbatas dengan karakter yang ada, hanya 140 karakter. Jadi kebanyakan hanyalah link blog atau website yang dipasangkan untuk diperkenalkan. Dan pada intinya twitter hanyalah sebagai media untuk mempromosikan saja.
Dibawah ini adalah contoh dari penggunaan twitter sebagai penyebaran atau sebagai media promosi untuk blog atau website jualan para wirausaha.


Melalui Facebook
Facebook merupakan media yang sangatlah pas untuk mempromosikan dan memperkenalkan produk atau jasa yang nantinya akan diketahui oleh khalayak umum. Mengapa dikatakan sangat pas dan sangat cocok untuk menggunakan layanan facebook? karena di Indonesia adalah pengguna nomer dua terbesar didunia, serta di facebook memiliki dua fasilitas sekaligus. Selain bisa berfungsi sebagai blog (karena tidak dibatasi dengan karakter) untuk memberikan spesifikasi dari barang atau jasa, juga dapat menyebarluaskan dan mempromosikan juga.
Jadi sangatlah pas dan cocok apabila memanfaatkan ketiga sosial media di atas tersebut, apabila pengerjaannya sudah maksimal. Maka tidak perlu susah-susah lagi untuk menyebarkan brosur atau menempelkan pamflet lagi.
Selain tiga sosial media diatas, juga terdapat beberapa lagi yang bisa digunakan. Misalnya saja menggunakan jasa Forum Jual Beli (FJB) di Kaskus dan Toko Beli Online / online store seperti halnya TokoBagus(dot)com serta penyedia jasa layanan untuk memasarkan produk usaha anda yang bisa digunakan untuk mengembangkan wirausaha anda sekalian.

Melalui Penyedia Jasa Layanan


sumber gambar GoBrand(dot)co(dot)id
Salah satunya adalah GoBrandGoBrand merupakan salah satu Penyedia Jasa Layanan untuk Pemasaran Produk Usaha. GoBrand memiliki jaringan yang luas dan sangat berpeluang untuk lebih mempopulerkan produk anda ke masyarakat luas, jadi hal ini juga bisa menjadi peluang yang sangat besar sekali bagi anda.
Bagaimana tidak ada salahnya kan memanfaatan sosial media Dalam mengembangkan Wirausaha?Pastinya kan lebih murah, lebih efisien, dan lebih maksimal didalam menjalankan wirausaha.
Saya tambahkan beberapa contoh implementasi sosial media yang dapat mendapatkan banyak dukungan oleh masyarakat pengguna sosial media.  

Kampaye Jokowi di Media Sosial
Senin, 15 Oktober 2012 15:25 wib

JAKARTA - Pasangan Joko Windodo - Basuki Tjahja Purnama (Jokowi-Basuki) resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta (15/10). Melihat kebelakang, tim sukses Jokowi-Basuki ternyata melancarkan sejumlah kampanye dengan mengandalkan media sosial.
Jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, dan YouTube nampaknya memiliki fungsi lebih dalam menggiring opini publik untuk mencitrakan salah satu kandidat dalam pertunjukan politik yang tengah digelar. Tim kampanye pasangan Jokowi - Basuki menerapkan strategi tersebut, dan nampaknya ampuh dalam mendorongnya menjadi pemenang dalam Pilkada DKI 1.
Di YouTube misalnya, sejumlah video juga diunggah oleh para tim sukses untuk merebut hati para pengunjung situs layanan berbagi video tersebut. Bahkan, beberapa waktu yang lalu, Metric Design, perusahaan yang bergerak di bidang teknologi asal Bandung, mengembangkan game berjudul "Selamatkan Jakarta" yang mengusung karakter Jokowi Basuki. Game tersebut lagi-lagi memanfaatkan jejaring sosial Facebook, dan tak tangung-tanggung para pengembang menargetkan 1 juta pemain.
Sementara itu, penggiat sosial media Nukman Luthfie melihat bahwa kampanye dengan medium menggunakan sosial media hanya efektif di Jakarta. Sebab, sekira 60 persen warga Jakarta "melek" sosial media.
"Iya di Jakarta sekira 60 persen warganya melek sosial media, dan kalo di daerah lain, menurut saya kurang efektif menggunakan medium sosial media untuk melakuka tim kampanye sukses guna menggiring opini tertentu," Katanya kepada Okezone, Senin (15/10/2012).

Ia menambahkan bahwa efektivitas penggunaan sosial media sebagai medium kampanye sangat terbukti. Nukman mencontohkan bagaimana calon gubernur dari jalur independen dapat merebut hati para pemilih dengan mengandalakan sosial media, dan bahkan perolehan suara mereka mengalahkan calon gubernur lain yang diusung oleh partai besar.

"Sosial media sangat efektif digunakan dalam Pilkada DKI, ini terlihat ketika calon dari independen mengalahkan calon dari partai besar," pungkasnya. 
Dengan ini membuktikan sosial media telah mewabah di dunia politik. Terbukti dengan adanya artikel diatas tidak perlu lagi susah – susah untuk mencari dukungan pemilihan gubernur untuk menyuarakan suaranya memilih salah satu calon melalui kampaye yang dilakukan di jalan – jalan besar untuk memperoleh dukukan mereka. Tapi dengan adanya sosial media yang tidak butuh banyak biasa dan sangat efisien pasangan Joko widodo – Basuki tjahja dapat mengkampayekan dirinya melalui sosial media. Jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, dan YouTube nampaknya memiliki fungsi lebih dalam menggiring opini publik untuk mencitrakan salah satu kandidat dalam pertunjukan politik yang tengah digelar. Ini yang dimanfaatkan pasangan joko wi untuk meraih dukungan rakyat.

Follower Twitter KPK Capai 42.483
Jumat, 16 Desember 2011 | 08:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi memanfaatkan situs jejaring sosial sebagai sarana menyebarkan informasi maupun mendapatkan respon langsung dari masyarakat. Hingga kini, follower Twitter KPK dengan akun @KPK_RI mencapai 42.483. Sementara friends di Facebook berjumlah 3.556.
"Sosial media juga dimanfaatkan KPK untuk mendistribusikan informasi seputar kegiatan lembaga dan informasi antikorupsi lainnya," kata Ketua KPK, Busyro Muqoddas
membacakan laporan kinerja pimpinan KPK selama tahun 2011 di Jakarta, Kamis (15/12/2011) petang.
Penggunaan Twitter dan Facebook merupakan program KPK dalam menciptakan keterbukaan informasi publik. Selama 2011, kata Busyro, KPK menerima permintaan pelayanan informasi publik sebanyak 828 permintaan."Dikirim melalui surat, email, telepon, maupun datang langsung," tambahnya. Hampir seluruh permintaan tersebut, dipenuhi KPK.
Namun ada juga sengketa informasi yang diajukan kepada Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi KPK Pada 2011 karena si peminta informasi tidak mendapatkan info sebagaimana mestinya. "Sengketa ini sudah masuk tahap mediasi Komisi Informasi Pusat pada 28 Juli 2011," ujar Busyro.
Selain itu, dalam hal keterbukaan informasi, KPK melakukan perbaikan untuk Portal Anti-Corruption Clearing House tahun ini. Portal tersebut dipersiapkan untuk menjadi portal yang lebih lengkap dalam menyediakan data-data antikorupsi dari KPK maupun lembaga penegakkan hukum lainnya.
Sementara di internal KPK, telah diselesaikan beberapa peraturan internal terkait pelayanan informasi publik yaitu terbitnya Surat Keputusan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi KPK mengenai informasi yang dikecualikan, standar operasional prosedur pelayanan informasi publik, dan buku pedoman standar pelayanan informasi publik di KPK.


BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif.

beberapa dampak negatif yang muncul akibat penggunaan jejaring sosial yang berlebihan:
1.   Membuat waktu terbuang dengan sia-sia
2.   Menambah beban pengeluaran
3.   Mengganggu konsentrasi belajar
4.   Mengancam keamanan diri
5.   Mengancam kesehatan

Beberapa dampak positif  yang dapat kita peroleh dari menggunakan sosial media :
1.   Sebagai media penyebaran informasi
2.   Sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan dan sosial
3.   Memperluas jaringan pertemanan

Pemanfaatan sosial media
Untuk usaha kecil dan menengah
1.      Perusahaan akan mendapat kesempatan konsultasi gratis melalui jaringan sosial. Di mana orang menawarkan ide – ide pada peningkatan produk atau jasa.
2.      Sosial media menyediakan banyak kesempatan untuk membangun jaringan klien bagi usaha kecil dan menengan.
Dalam bidang kesehatan
·         Sekarang dengan munculnya jejaring media sosial, masyarakat dapat memanfaatkannya sebagai tempat bertanya dan berbagi pengalaman kesehatan. Lewat media sosial, masyarakat dapat melakukan komunikasi interaktif, dan siapa yang mempunyai persoalan, dapat ditanggapi oleh teman ataupun narasumber.

Untuk pembelajaran
1.      Menyebarkan informasi yang berkaitan dengan sekolah atau kelas melalui twitter atau facebook.
2.      Guru-guru dapat membagikan bahan-bahan pelajaran dan tugas-tugas melalui blog. Murid-murid juga dapat menuliskan tugas-tugas mereka di blog. 

Implementasi
Banyak cara untuk mengimplementasikan sosial media di lingkunganmasyarakat. Sosial media sekarang ini telah meluas dan digunakan di berbagai bidang pekerjaan dan bidang lainnya.


Implementasi dalam pendidikan
1.      Media blog dapat dikategorikan sebagai e-learning.  Sebuah blog dapat dijadikan media belajar interaktif, misalnya sebuah komunitas guru di sebuah sekolah  membuat blog yang isi atau konten sebuah blog menyangkut mata pelajaran yang diajarkan masing-masing guru.
2.      Selain itu, aplikasi-aplikasi yang terdapat dalam sebuah blog seperti video, gambar, ataupun konten-konten lainnya juga dapat dimanfaatkan untuk membuat metode pangajaran lebih atraktif. Misalnya dengan memasukkan video ataupun gambar yang berhubungan dengan pelajaran yang diajarkan.

Implementasi dalam bidang kesehatan
Salah satunya mengampanyekan bahaya HIV/AIDS di kalangan generasi muda yang sangat rawan dengan perilaku seks bebas.
upaya yang bisa dilakukan untuk melakukan pencegahan tersebut adalah perlu adanya pemanfaatan sosial media yang ada saat ini. "Selain sosial yang ada saat ini sepertiFacebook atau Twitter, sosialisasi dan pencegahan juga bisa dilakukan melalui media elektonik seperti telepon seluler dengan menayangkan video bahaya HIV/AIDS. diperlukan adanya keterlibatan tokoh-tokoh dan kaum muda, serta adanya peningkatan kompetensi penyuluh dan relawan. 

Implementasi usaha kecil dan menengah
Saat ini sosial media online menjadi target utama didalam cara pemasaran barang atau jasa dan dapat dengan mudah mempromosikan barang kita kepada banyak orang di dunia.Hal ini dikarenakan banyaknya pengguna internet di Indonesia yang dari tahun ke tahun semakin bertambah, oleh sebab itu para wirausahawan/wirausahawati pastinya akan mempertimbangkan peluang yang besar tersebut dan dari peluang itulah ada beberapa keuntungan yang pastinya akan didapatkan dengan mudah.
 
Saran
Kita perlu belajar menggunakan jaringan internet secara bijak sehingga kita tidak menjadi orang yang mencandu akan jejaring sosial. Sebaiknya para pengguna situs jejaring sosial ini tidak harus berhenti total untuk tidak menikmati situs tersebut, namun lebih bijak kalau secara perlahan untuk menguranginya yaitu dengan mengurangi jam bermain Facebook, Twitter, dan lain - lain.
Implementasikan sosial media dengan baik dan benar, gunakan peluang yang ada sebagai sarana yang positif.



Minggu ,4 Mei 2014 pukul 17:52 WIB

TEORI KOMUNIKASI USES AND GRATIFICATION

MAKALAH TEORI KOMUNIKASI
USES AND GRATIFICATION

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.            LATAR BELAKANG
Uses and Gratifications adalah sekelompok orang atau orang itu sendiri dianggap aktif dan selektif menggunakan media sebagai cara untuk memenuhi kebutuhannya. Studi didalam bidang ini memusatkan perhatian pada penggunaan (uses) media untuk mendapatkan kepuasan (Gratifications) atas kebutuhan seseorang. Oleh karena itu, sebagian besar prilaku orang tersebut akan dijelaskan melalui berbagai kebutuhan dan kepentingan individu.
Pendapat lain mengenai definisi Uses and Gratifications adalah Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kebutuhan yang dalam Bahasa Inggrisnya Uses and Gratification Theory adalah salah satu teori komunikasi (massa) dimana titik berat penelitian dilakukan pada pemirsa atau khalayak sebagai penentu pemilihan pesan dan media.
Uses and Gratification Theory yang merupakan salah satu dari teori komunikasi massa melihat audiens dari proses komunikasi massa sebagai individu yang aktif, selektif dan memiliki tujuan tertentu terkait dengan terpaan media kepadanya. Artinya individu atau audiens (khalayak) sebagai makhluk sosial mempunyai sifat selektif dalam menerima pesan yang ada dalam media massa.
Uses and Gratifications meneliti asal mula kebutuhan manusia secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media masa atau sumber-sumber lain (atau keterlibatan pada kegiatan lain) dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan penelitian yang menggunakan Uses and Gratifications model memusatkan perhatian pada kegunaan isi media untuk memperoleh gratifikasi atau pemenuhan kebutuhan. Mc quail (1995) mengatakan ada dua hal utama yang mendorong munculnya pendekatan penggunaan ini. Pertama, ada oposisi terhadap pandangan deterministis tentang efek media. Sikap ini merupakan bagian dari “penemuan kembali manusia” yang terutama terjadi pada sosiolog di amerika. Kedua, ada keinginan untuk lepas dari debat yang berkepanjangan tentang selera media masa. Dalam persoalan ini pendekatan Uses and Gratifications model menyajikan alternatif lain dalam memandang hubungan antara isi media dengan komunikan, dan dalam pengkategorian isi media menurut fungsi.

1.2. PERUMUSAN MASALAH
1.      Apakah yang dimaksud dengan Uses and Gratification?
2.      Uses and Gratification menurut Elihu Katz, Jay G. Blumbler, dan Michael Gurevitch?

1.3. TUJUAN
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Uses and Gratifications?
2.      Untuk mengetahui Uses and Gratification menurut Elihu Katz, Jay G. Blumbler, dan Michael Gurevitch?
3. Kritikan akan teori Uses and Gratification

BAB II
PEMBAHASAN
1.      Pengertian
Uses and Gratification atau penggunaan dan Pemenuhan (kepuasan) merupakan pengembangan dari teori atau model jarum hipordemik. Model ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan oleh media pada diri seseorang, tetapi ia tertarik dengan apa yang dilakukan orang terhadap media. Khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya.
Uses and Gtaifications menunjukan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaiman media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. khalayak dianggap secara aktif dengan sengaja menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan dan mempuyai tujuan. Studi dalam bidang memusatkan perhatian pada penggunaan (uses) isi media untuk mendapat kepuasan (Gratications) atas pemenuhan kebutuhan seseorang dan dari situlah timbul istilah Uses Gtarifications. Sebagian besar prilaku khalayak akan dijelaskan melalui berbagai kebutuhan dan kepetingan individu. Dengan demikian, kebutuhan individu merupakan titik awal kemunculan teori ini.
Uses and Gtaification pada awalnya muncul ditahun 1940 samapai 1950 para pakar melakukan penelitian mengapa khalayak terlibat berbagai jenis perilaku komunikasi. Lalu mengalami kemunculan kembali dan penguatan di tahun 1970an dan 1980an. Para teoritis pendukung Teori Uses and Gtaification berargumentasi bahwa kebutuhan manusialah yang mempengaruhi bagaimana mereka menggunakan dan merespon saluran media. Dengan demikian kebutuhan individu merupakan titik awal kemunculan teori ini.
Teori use and gratificaion ini adalah kebalikan dari teori peluru atau jarum hipodemik. dalam teori peluru media itu sangant aktif dalam all powerfull berada audience. sementara berada dipihak pasif. Sementara dalam teori aktif use and gartification ditekankan bahwa audience itu aktif untuk memillih mana media yang harus dipilih untuk memuaskan kebutuhannya.

2.      Uses and Gratification Menurut Katz, dan Blumer
Pada tahun 1974 teori ini dikemukakan lagi oleh Herbert Blumer dan elihu Katz, yang dikenalkan dalam bukunya yang berjudul The Use of Mass Comunication:Current Prespectives on gratificaton.Teori use and gratification milk blumer dan Katz ini mengatakan bahwa penggunaan media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Dengan kata lain penggunaan media tersebut adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Artinya teori use and gratification mengasumsikan bahwa pengguna mempunyai pilihan untuk memuaskan kebutuhannya.
Sementara itu, Katz, Gurevitch dan haan mengatakan yang dikutip oleh Onong Uchjana menjelaskan bahwa kebutuhan manusia dipengaruhi oleh lingkungan sosial, afiliasi kelompok, dan ciri-ciri kepribadian sehingga terciptalah kebutuhan manusia yang berkaitan dengan media meliputi kebutuhan kognitif, kebutuhan afektif, kepribadian secara integratif, kebutuhan sosial secara integratif dan kebutuhan pelepasan ketegangan.
Kebutuhan Khalayak adalah sebagai berikut:
a.       Kebutuhan kognitif yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi mengenai pemahaman dan lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan dengan hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan dan memuaskan rasa keingintahuan kita.
b.      Kebutuhan afektif yaitu berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman yang estis menyenangkan emosidional. Kebutuhan ini mengacu pada kegiatan atau segala sesuatu yang berkaitan dari segi prilaku yang menyenangkan.
c.       Kebutuhan pribadi secara integratif yaitu kebutuhan ini berkaitan dengan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individual yang diperoleh dari hasrat dan harga diri.
d.      Kebutuhan sosial secara integratif yaitu berkaitan dengan peneguhan kontak bersama keluarga, teman dan dunia. Hal tersebut didasarkan pada hasrat berealisasi bekaitan.
e.       Kebutuhan pelepasan ketegangan yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan, tegangan dan hasrat akan keanekaragaman.
Dalam keaktifan khalayak dalam kehidupannya sehari-hari,terlihat mereka membutuhkan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan mereka yakni melalui penggunaan media seperti membaca surat kabar yang mereka sukai, menonton acara televis, atau mendengarkan musik favoritnya, dll.
Menurut Katz dan Gurevitch (1974, dalam Fiske, 2007:213-214) beberapa asumsi mendasar dari uses and gratifications adalah sebagai berikut:
1.      Khalayak dianggap aktif. Khalayak bukanlah penerima yang pasif atas apa pun yang Cmedia siarkan. Khalayak memilih dan menggunakan isi program.
2.      Dalam proses komunikasi massa, Para anggota khalayak secara bebas menyeleksi media dan program-programnya yang terbaik yang bisa mereka gunakan untuk memuaskan kebutuhannya.
3.      Media massa harus besaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media lebih luas.
4.      Tujuan media masa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak artinya, orang yang dianggap mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi tertentu
5.      Pertimbangan nilai tentang signifikansi kultural dari media massa harus dicegah. Semisal, tidaklah relevan untuk menyatakan program-program infotainment itu sampah, bila ternyata ditonton oleh sekian juta penonton.
Sebagaimana dikutip McQuail telah menunjukkan pengaruh mood seseorang saat memilih media yang akan ia gunakan, pada saat seseorang merasa bosan maka ia akan memilih isi yang lebih menarik dan menegangkan dan pada saat seseorang merasa tertekan ia akan memilih isi yang lebih menenangkan dan ringan. Program TV yang sama bisa jadi berbeda saat harus kepuasan pada kebutuhan yang berbeda untuk individu yang berbeda. Kebutuhan yang berbeda diasosiasikan dengan kepribadian seseorang, tahap-tahap kedewasaannya, latar belakang, dan peranan sosialnya. Sebagai contoh anak-anak secara khusus lebih menyukai untuk menonton TV untuk mencari informasi dan disaat yang sama lebih mudah dipengaruhi.
Contoh Studi Kasus :
Teori uses and gratification mengatakan bahwa individu lebih aktif dalam mencari apa yang diinginkan dalam media sehingga tercapai kepuassan yang diinginkan tersebut contoh kasus yang pernah gencar diperbincangkan di media, seperti grasi yang diberikan presiden terhadap terpidana kasus narkotika warga Negara asing yang bernama Schapelle Corby. Media massa di negeri ini tengah gencar-gencarnya memperbincangkannya, dan bahkan di salah satu stasiun televisi di negeri ini mengundang berbagai tokoh dan pakar hukum untuk membahasnya. Dalam kasus ini, presiden seakan tersudutkan dengan keputusannya memberikan grasi tersebut. Terpaan media yang dipertontonkan ke publik baru-baru ini mengenai keputusan grasi tersebut. Terlepas dari kasus tersebut, tentunya individu sebagai penerima pesan dari media massa akan mencari informasi tentang kasus tersebut. Sehingga individu tersebut bisa memutuskan sendiri mana yang benar dan mana yang salah.
Selain itu contoh yang lain yaitu acara musik, kita ambil kebutuhan dan kepuasan penonton salah satunya dengan menonton acara musik Dahsyat yang sebagian besar disukai oleh kaum wanita khususnya ibu-ibu rumah tangga. Para kaum wanita khususnya remaja lebih ingin menonton atau mencari kepuasan dengan musik terupdate melewati tayangan acara musik DAHSYAT di RCTI ketimbang melalui acara lain yang lebih dominan mengikuti acara DAHSYAT tersebut, selain itu para pembawa acara DAHSYAT humoris yang membuat pikiran kembali segar setelah melihat acara tesebut. Dari contoh tersebut bisa kita lihat kebutuhan masyarakat dalam mengkonsumsi media menurut teori usus and gratification.
3. Kritik akan teori ini
Derajat tertentu laporan penggunaan media oleh para pemirsanya memiliki keterbatasan-keterbatasan. Banyak orang tidak benar-benar tahu alasan mengapa mereka memilih media atau saluran tertentu, contohnya anak-anak hanya tahu bahwa mereka menghindari menonton saluran yang menayangkan bincang-bincang orang dewasa, atau film berbahasa asing karena mereka tidak mengerti, tetapi anak-anak tersebut tidak benar-benar sadar mereka berakhir di saluran mana. Teori ini menekankan pemilihan media oleh para pemirsanya, namun ada penelitian-penelitian lain yang mengungkapkan bahwa penggunaan media sebenarnya terkait dengan kebiasaan, ritual, dan tidak benar-benar diseleksi . Teori ini mengesampingkan kemungkinan bahwa media bisa jadi memiliki pengaruh yang tidak disadari pada kehidupan pemirsanya dan mendikte bagaimana seharusnya dunia dilihat dari kacamata para perancang kandungan isi dalam media.

Sebagai contoh saat anak-anak pulang sekolah, sudah menjadi kebiasaannya untuk mengambil makan siang dan duduk dikursi sembari menyetel TV. Tidak ada alasan yang benar-benar nyata mengapa ia menyetel TV dan bukannya membaca majalah atau koran, hanya kebiasaan, atau justru sebaliknya, bagi orang dewasa mungkin ia langsung membaca koran dan bukannya menyetel TV saat meminum kopinya dipagi hari. Pada banyak hal kejadian ini merupakan kejadian alamiah sehari-hari dan tidak dilakukan secara sadar. Walaupun begitu menonton TV dapat juga menjadi pengalaman seni dan menggugah motivasi seseorang untuk melakukan sesuatu.

Namun sebuah teori yang menyatakan bahwa pemirsa media sebenarnya hanya menggunakan media untuk menyalurkan pemenuhan akan kepuasannya sejujurnya tidak secara penuh dapat menilai kekuatan media dalam lingkup sosial di masa kini. Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kepuasan dapat dikatakan tidak sempurna saat digunakan untuk menilai media yang telah digunakan secara ritual (kebiasaan). Namun teori ini tetap tepat untuk digunakan untuk menilai hal-hal spesifik tertentu yang menyangkut pemilihan pribadi saat menggunakan media.



BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
·         Uses and Gratifictions (kegunaan dan kepuasan) adalah sekelompok orang atau orang itu sendiri dianggap aktif menggunakan media sebagai cara untuk memenuhi kebutuhannya.
·         Menurut Wikipedia Uses and Gratifications adalah salah satu teori komunikasi (massa) dimana titik berat penelitian dilakukan pada pemirsa atau khalayak sebagai penentu pemilihan pesan dan media.
·         Teori Uses and Gratifications dikemukakan oleh Elihu Katz, Jay G. Blumbler, dan Michael Gurevitch (Griffin, 2003) yang menyatakan bahwa pengguna media memainkan peran yang aktif dalam memilih dan menggunakan media. Pengguna media menjadi bagian yang aktif dalam proses komunikasi yang terjadi serta berorientasi pada tujuannya dalam media yang digunakannya.
·         Kebutuhan khalayak yang berkaitan dengan media yaitu meliputi kebutuhan kognitif, kebutuhan afektif, kepribadian secara integratif, kebutuhan sosial secara integratif dan kebutuhan pelepasan ketegangan

DAFTAR PUSTAKA


Aridianto, Elvinaro dan Lukiati komala. 2007. Komunikasi Massa revisi. Bandung: Simbiosa Rekatama media.
McQuail, 1987. Teori Komunikasi Massa ed. 2, Jakarta: Erlangga
Nurudin, 2004. Komunikasi Massa. Malang : CESPUR
Onong Uchjana. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikas. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
Imelda Bachin, 2010.Skripsi Motivasi Konsumsi terhadap Tayangan Televisi Reality Show dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi. Medan: Universitas Sumatera Utara
Ririn Fuziah. 2012. Skripsi Minat Masyarakat dalam Menggunakan Media Massa. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa